Sabtu, 26 Desember 2015

Sebuah Puisi sederhana untuk Cinta Norhumaidah

"Melepas Cinta untuk Menerima Cinta"
aku akan melepaskanmu wahai cinta
pergilah kau mengejar cintamu
Karena aku tau hatimu bukan untukku
aku akan mencintai cintaku
Walau aku tak tau itu siapa
dan cintailah juga cintamu
Meskipun bukan dia
tapi belum tentu cintamu aku
akupun tak tau cintaku itu siapa
tapi aku berharap itu kamu
walaupun mungkin bukan kamu
Mencintai juga berarti menerima
Tapi apa yang aku terima
Jika kau tak pernah memberi
Mencintai juga berarti melepaskan
Membiarkanmu mencari cintamu
Sampai kau temukan kebahagiaanmu
mencintaimu dan mencintai cinta itu sama
Bedanya kepadamu aku cuma memberi cinta
Kepada cinta aku menerima cinta
Tapi aku juga bisa memberi kepada cinta
Cinta itu dua arah yaitu memberi dan menerima
Jika kau hanya memberi apa kau akan diberi
Tapi jika kau menerima
Kau bisa membalasnya dengan memberi
Jadi cinta itu adalah saling melengkapi

Jumat, 11 Desember 2015

Aidah Chapter One

hari ini hari yang lumayan santai buat gue... pasien lagi sepi, gue cuma duduk diruangan sambil main COC, tapi tiba2 si hendri masuk keruangan,
"Senpai, ayo kita ke posyandu" kata hendri
"Ngapain gue ikut, kan hari ini jadwal lina yang berangkat" jawab gue datar
"Lina gak ada, ayo ahli gizinya gak ada nih kosong"
"gak ah, gue capek.., saukani gih sana ajakin" kata gue mencoba mencari korban lain buat dikirim ke posyandu.
akhirnya hendri keluar ruangan, dan gue lanjut main COC..., tapi gak lama kemudian dr.mustakim lagi yang masuk keruangan ngajakin gue keposyandu.
"Ayo bal, berangkat... kita posyandu ke desa Banua Anyar naik mobil Pusling"
"gak ah pak mus, udah ada saukani ahli gizinya yang gantiin"
Pak mus akhirnya keluar nyalain mobil mau berangkat, selanjutnya personel posyandu hari ini siap berangkat, dokternya pak mus, perawatnya hendri, ahli gizinya saukani, bidannya anak baru si amora, tapi itu cewek satu lagi siapa??? Manis tapi gue gak jelas juga sih ngeliatnya soalnya jauh dari ruang gizi... siapa yah? ah sudahlah mungkin aja itu bininya ka yasir.,
Iyaaaa, awalnya gue emang berpikir itu cewek adalah bininya ka yasir, dari sinilah awal kerumitan cinta gue berawal, dari cewek asing yang gue lihat itu lah semuanya dimulai...
  setelah hari itu, gue gak ingat lagi, karena emang gak penting buat gue ingat., tapi pada suatu hari, suatu rabu., pada hari rabu maksud gue., hari yang padat banget di ruang gizi karena hari ini hari imunisasi, dan sejak beberapa rabu yang lalu, selalu aja gue yang menghadapi kesibukan ini, dua orang ahli gizi yang lain entah kemana,
dan kebetulan sekarang juga ada saukani sebagai pendatang baru di ruang gizi jadi totalnya ada empat orang, masa harus gue aja yang kerja... akhirnya gue keluar ruangan dan masuk keruang sebelah, keruang Bp dan disana ada dua dokter yaitu ibu lia dan pak mus, yang dibantu satu perawat yaitu hendri.
"Tumben  kesini senpai, biasanya hari rabu sibuk" kata hendri
"Lagi padat disebelah, petugasnya kebanyakan, gak dapat tempat duduk" jawab gue
"Owh yaudah disini aja santai" kata pak mus
akhirnya untuk beberapa waktu kedepan gue menghabiskan waktu diruangan ini sampai agak siang
pak mus malah ninggalin keruang gizi, hendri juga gak ada, dan karena gue gak terlalu akrab sama ibu lia akhirnya gue balik keruang gizi nyusul pak mus.
gue duduk di kursi dan gue kaget, astagaa cewek disebelah gue, siapa ini... pura-pura cuek tapi tetep aja rasa aneh., siapaaa ini... gue berdiri dan pindah ke meja kak adriana yang lg kosong, kebetulan tahta gue lagi didudukin saukani, gue gak enak juga ngusir,
Gue pura-pura main game., padahal cuma mencet menu doang terus exit menu, dan menu lagi, exit lagi.., gitu doang...
cewek tersebut gak banyak bicara, wah tipe gue nih cewek kalem gini, kata gue dalam hati... dan di sebelah dia ada lina sama ami yang lagi ngrumpi, sambil sesekali menarik cewek itu kedunia rumpi mereka... dan dari mereka berdua yang ngerumpi itulah gue secara kebetulan jadi tau nama cewek itu... namanya aidah, okey gue ingat.. aidah, bidan baru dan dia bukan bininya ka yasir..

Minggu, 27 September 2015

mengeluh, dan terus mengeluh... apa cuma itu yang bisa kulakukan..,

 setiap bulan., setiap minggu, setiap hari., dan bahkan setiap detik... semenjak gue bekerja sebagai PTT di puskesmas gue cuma bisa mengeluh dan mengeluh., kenapa? karena cuma itu yang bisa gue lakukan..,

gue selalu berpikir dimana keadilan...? udah capek kuliah 4th, ngerjain skripsi hampir gila, apa cuma jadi seperti ini., berhenti ditempat ini., dengan penuh penderitaan.,

bekerja full day cuma digajih 1,1jt perbulan.., tanpa tunjangan apapun.., gini2 gue sarjana lho.., gue pengen berhenti kerja dari beberapa bulan yang lalu, tapi ortu gue terus menyuruh gue untuk tetap lanjuut.., mereka gak tau aja.., seberapa sakit anaknya bekerja., di suruh2 setiap hari.,

udaaah ah., laptopnya mau dipakai buat bikin laporan.., curi2 waktu, minjem laptop buat bikin post..,